Gelar Konferensi Pers. BEM PTAI se-Indonesia Nyatakan Sikap Terkait Pencatutan Nama Forkom BEM PTAI

Momentum 4 tahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), merupakan ajang untuk mengevaluasi, menagih, mendesak, dan menuntut hak-hak dan kewajiban pemerintahan sesuai yang tercantum di dalam visi-misi program Nawacita.

melihat berbagai survey dalam pemerintahan yang sudah berlangsung selama 4 Tahun menunjukkan adanya kepuasan dan kelemahan serta efektif atau tidaknya terhadap kinerja pemerintah pusat.

Beberapa permasalahan yang menjadi sorotan terhadap kinerja 4 tahun kinerja pemerintah saat ini seperti nilai tukar rupiah yang melonjak,  dicabutnya subsidi BBM yang akhirnya berdampak pada harga kebutuhan pokok, impor besar-besaran dan pengandalan hutang luar negeri.

Kenaikan harga BBM, dolar tak terbendung yang berimbas naiknya bahan pokok, hal inilah yang pada akhirnya mengakibatkan beberapa organisasi kemahasiswaan melakukan aksi terhadap kebijakan pemerintahan saat ini. Dalam menyikapi permasalahan bangsa saat ini, BEM PTAI akan membahasnya pada MUSPIMNAS yang akan diselenggarakan dalam waktu yang dekat ini. 

sebagaimana dari uraian tersebut Oleh sebab itu FORKOM BEM PTAI menyatakan sikap sebagai berikut :

1. Mengecam pencatutan nama terhadap BEM PTAI tanpa izin dan tujuan yang tidak jelas serta akan menindak lanjuti secara organisasi bagi oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab.

2. Menghimbau kepada seluruh kawan-kawan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM/DEMA Seluruh Indonesia agar tidak terlibat secara aktif dalam politik praktis yang akhir-akhir ini menggerus marwah mahasiswa. 

3. Berkomitmen menjadikan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara serta ikut serta menyejahterakan kehidupan rakyat.

4. BEM PTAI menilai kinerja pemerintah Masih ada Yang kurang, Tetapi Masih On The Track, dan BEM PTAI akan terus Mengawal dan mengkritis kekurangan tersebut demi tercapainya Nawacita.

Demikian pres rilis ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 16 September 2018

Presnas DKI Jakarta (Nica Ranu Andika), Presnas Sumatra Selatan, (Agus Suherman Tanjung), Presnas Jawa Timur (Anis Rohmatullah), Presnas Jateng (Ahmad Wasi Uzzulfa), Presnas Jawa Barat (Doni Maulana),  Presnas Banten (Ade putra), Presnas Sulawesi Tengah (Muh Rizal), Presnas Aceh (Jumiadi), Presnas Sumut (Zulkifli), Presnas Gorontalo (Arafiq), Presnas Kalbar (Anwar fuadi), Presnas Maluku Utara (Furqan), Presnas Sulawesi Selatan  (Fikram Kasim), Presnas Bengkulu (Hanif), Presnas Kaltim (Osvaldo), Presnas DI Yogyakarta (Zulhamri), Presnas Sulut (Taufan), Presnas Jambi (Arpah), Presnas Riau (Eko).

Comments

Popular posts from this blog

PROBLEMATIKA MAKNA JIHAD DALAM KERANGKA PENDIDIKAN DAN AJARAN ISLAM

Pelantikan Pengurus Komisariat PMII Islamic Village

Mahasiswa Tangerang, Mahasiswa Kampus Taman Bunga