*PERNYATAAN SIKAP* _Mengutuk Keras Tindakan Represif Ormas BPPKB Terhadap Aksi Mahasiswa_.
Pesta itu belum usai. Gemerlap HUT Tangerang masih terasa. Bahkan gemanya sampai peloksok desa. Sebuah Pesta besar. Hajat tahunan penguasa Tangerang. Tidak ada duanya. Sangat memukau. Tidak banyak yang menyoal. Perjalanan panjang kekuasaan Tangerang. Hanya sedikit. Sangat sedikit. Suaranya pun parau. Tidak lantang.Tapi masih tetap ada. Bergerak mewakili suara rakyat kecil. Siang itu. Tiga kelompok mahasiswa berorasi. Di lokasi berbeda. Menyampaikan kritik soal pembangunan. Juga menyuarakan beberapa tuntutan. Sebagai _agent of social control_ mereka memilih jalan terjal: turun ke jalan. Mahasiswa memandang, Tangerang sedang tidak baik-baik saja. Banyak catatan yang perlu tersampaikan. Itulah mengapa pilihan aksi dilakukan. Sebuah keputusan bukan tanpa resiko. Demi rakyat, kaum terdidik itu rela bergerak. Sesungguhnya mereka paham, pasti tidak mudah. Selalu ada rintangan. Padahal negeri ini sudah merdeka, lama sekali. Untuk aksi di Tangerang, butuh keberanian tingka